Sri
Rejeki (Aglaonema)
Tanaman
Sri Rejeki – atau biasa disebut juga dengan tanaman aglaonema merupakan
jenis tanaman yang dijadikan penghias taman di sekitar rumah. Tanaman sri
rejeki juga cepat beradaptasi dengan lingkungan baru, oleh karena meskipun
ditaruh di dalam ruangan dengan sinar matahari yang minim tanaman ini bisa bisa
bertahan hidup. Meski demikian sebenarnya tanaman aglaonema mempunyai jenis dan
sifat yang berbeda-beda. Ada sebagian tanaman yang memang harus terkena sinar
matahari, ada yang bisa tumbuh di tempat yang minim sinar matahari semua itu
tergantung dari habitat asal tanaman.
Secara umum tanaman sri rejeki berasal
dari habitat hutan tropis dengan intensitas matahari rendah dan kelembaban yang
tinggi. Secara fisik tanaman ini bisa dikenali dari bentuk daun menyirip dengan
berhiaskan corak menarik dalam berbagai warna. Selain itu batang tanaman
aglaonema tidak berkambium dan mempunyai akar serabut.
Ciri-ciri Tanaman Sri Rejeki
Tanaman
ini mendapat julukan “Ratu Daun”. Untuk mengenali tanaman sri rejeki bisa dilihat
dari ciri-cirinya yaitu :
- Akar tumbuhan
sri rejeki bisa menentukan kondisi tanaman yang dipelihara. Akar yang
mempunyai warna putih menunjukan tanaman ini dalam keadaan baik. Sedangkan
akar tanaman yang berwarna coklat menunjukan bahwa tanaman tersebut dalam
keadaan sakit.
- Batang aglaonema
biasanya mempunyai diameter yang kecil yakni sekitar 1-3 cm atau
bergantung dari lingkungan dan kemampuan tumbuh tanaman tersebut.
- Daun merupakan
bagian yang menjadi daya tarik utama dari tanaman sri rejeki. Sri rejeki
yang hidup di alam bebas biasanya mempunyai warna daun dominan dengan
corak putih. Sedangkan jenis tanaman yang sengaja dibudidayakan mempunyai
warna daun dominan merah kemerahan. kuning sampai warna jingga. Bentuknya
juga bervariasi dari bentuk lanset, bulat telur sampai bentuk elips.
- Bunga pada
tanaman aglaonema memiliki bentuk seperti bunga talas dan keladi yang
muncul dari ketiak daun.
- Buah tanaman sri
rejeki biasanya muncul pada pangkal bunga, berbentuk tonjolan kecil. Buah
tanaman ini akan matang dalam waktu 8 bulan setelah terjadi pembuahan.
Bentuk buah seperti bentuk buah kopi dengan besar diameter mencapai 1 cm.
Manfaat tanaman Sri Rejeki
Selain
bermanfaat sebagai tanaman hias, tanaman Sri Rejeki juga dimanfaatkan untuk
beberapa hal, yakni :
1. Sebagai Tanaman untuk
Kontes Tanaman
Ketertarikan
masyarakat Indonesia dengan corak warna daun yang cantik dan beragam membuat
sebagian masyarakat terinspirasi untuk mengadakan kontes tanaman aglonema
criscum ini. Tanaman Sri Rejeki dapat disilangkan, sehingga dari masa
ke masa tanaman ini akan sangat beragam, baik dari bentuk daun, warna, dan
coraknya. semakin baik tanaman ini dan semakin cantik, tanaman Sri Rejeki dapat
dihargai dengan nominal yang sangat tinggi.
2.
Sri Rejeki untuk Bisnis
Banyaknya
corak dan warna tanaman yang berbeda membuat masrarakat tertarik untuk
memelihara bahkan mengoleksi setiap corak Sri Rejeki yang ada. Selain dapat
disilangkan, tanaman Sri Rejeki juga mudah dikembangbiakkan, sehingga beberapa
orang memanfaatkan Sri Rejeki sebagai peluang bisnis. Sebagian masyarakat lagi
tidak mengembangbiakkan, tetapi mereka hanya mengoleksinya dengan membelinya
dari toko bunga. Alasan keindahan daun dan kemudahan dalam perawatan membuat
tanaman ini cukup laris di pasaran. Itulah mengapa, tanaman Sri Rejeki
ini tetap menjadi incaran tanaman hias yang banyak dicari serta mudah dalam
mencarinya.
3.
Mengatasi Polutan
Selain
coraknya yang indah dan ragam daunnya yang bervariatif, tanaman Sri Rejeki
memiliki fungsi untuk mengatasi berbagai polutan. Menurut penelitian yang telah
dilakukan, dengan mengkombinasikan tanaman Sri Rejeki dan tanaan Lidah Mertua
yang sudah dewasa dapat menggantikan AC. Kombinasi kedua tanaman ini dapat
digunakan untuk menetralisir polusi udara yang ada dalam ruangan Anda. Polusi
yang dapat dinetralkan oleh kombinasi Sri rejeki dan Lidah Mertua ini yakni
polusi yang disebabkan oleh asap rokok dan mikroorganisme.
Selain
itu, tanaman Sri Rejeki memiliki efek anti-bakteri. Fungsi anti-bakteri yang
terkandung dalam tanaman ini dapat menekan jumlah populasi spora jamur dan
bakteri yang merugikan hingga 50%. Selain menanamnya di dalam ruangan, Anda
juga dapat menanam Sri Rejeki di luar rumah untuk mempercantik taman Anda dan
menetralkan polusi udara di luar rumah, sehingga lingkungan rumah Anda menjadi
segar karena terbebas dari polutan yang berbagaya bagi kesehatan Anda.
Banyak
orang yang mengatakan bahwa tanaman Sri Rejeki adalah tanaman beracun. Ya,
memang benar, Sri Rejeki merupakan salah satu tanaman hias yang memiliki racun.
Racun tanaman Sri Rejeki ini terletak pada getahnya. Apabila batang terkelupas
dan mengenai kulit Anda, maka akan mengakibatkan tangan yang terkena getah
tersebut mencari iritasi dan gatal. Hal ini disebabkan karena tumbuhan Sri
Rejeki memiliki senyawa yang dipakai untuk melawan musuh. Akan tetapi, racun
dalam getah Sri rejeki merupakan jenis racun dalam tahap ringan, sehingga tidak
terlalu membahayakan bagi manusia.
Bahaya Tanaman Sri Rejeki
Hati-Hatilah dengan
Tumbuhan Ini! Pohon hiasan ini adalah jenis tumbuhan yang sangat beracun, dapat
mengakibatkan kematian sekiranya anak anda menggigit dan menelan daunnya.
Kandungan racun yang kuat pada tanaman ini mampu membunuh anak-anak dalam waktu
kurang dari 1 menit. Sedang pada orang dewasa racunnya dapat menyebabkan
kematian kurang dari 15 menit. Bayangkan betapa kuatnya racun yang terdapat
pada daun pohon ini. Jika mengenai mata, racun atau getahnya dapat menyebabkan
kebutaan.
Anak-anak yang suka menggigit-gigit
benda terutama yang berumur 1 sampai 3 tahun yang tidak tahu apa-apa mungkin
saja memetik daun pohon hiasan ini jika anda letakkan diruang tamu atau teras
depan rumah anda, jadi segera pindahkan jauh jauh.
Reaksi awal racun ketika menggigit daun
tanaman ini adalah lidah anda akan membengkak dan dengan segera mengganggu
pernafasan anda. Ini akan menyebabkan kematian karena dada anda terasa sesak
dan tidak dapat bernafas.
Tanaman satu ini sering terdapat di
kantor-kantor pemerintahan dan sekolah-sekolah sebagai hiasan kerena daunnya
yang terlihat bagus. Tanaman ini berasal dari Kenya , Rwanda dan Uganda. Senang
tumbuh di iklim tropis. Daunnya yang besar dan hijau menjadi daya tarik
tersendiri terutama bagi kaum ibu.
Fakta – fakta tentang tanaman Sri Rejeki
1.
Sri
rejeki atau aglaonema atau bahasa bulenya chinese evergreen merupakan tanaman
hias dari suku talas-talasan. Kita tau kalau anak-anaknya suku talas memang
beberapa suka bikin gatel kalau terkena tangan.
2. Habitatnya di daerah
hutan hujan tropis dan ratusan tahun jadi hiasan yang dipercaya sebagai pembawa
keberuntungan.
3. Sri rejeki ga kuat
sama hawa dan cuaca dingin, dan kalau sudah
‘terluka’
timbul bercak-bercak hitam
4. Ada 30 spesies
agalonema di dunia
5. Sri rejeki memang
beracun. yang membuatnya beracun karena getah tanaman ini mengandung kristal
oksalat. Nah, kristal ini kalau dilihat (mungkin harus pake mikroskop)
sebenarnya berbentuk jarum. Kristal ini bisa mengiritasi kulit. Bahkan mulut,
lidah dan tenggorokan. Kalau sampai terluka di tenggorokan dapat menyebabkan
sulit bernapas, tenggorokan bengkak, dan nyeri seperti terbakar.
6.
Hati-hati
juga dengan durinya, bisa menyebabkan ruam kulit atau iritasi. Terlebih yang
punya alergi dengan tanaman tertentu.
Penanganan jika terkena duri sri
rejeki:
a. Segera cuci kulit
yang terkena duri dengan sabun dan air mengalir (kalau bisa) sampai bersih.
b.
Dan
mungkin akan timbul rasa perih, sakit dan rasa tidak nyaman pada kulit.
c.
Kalau
timbul gejala lebih parah segera ke dokter/rumah sakit.
Cara Menanam Tanaman Sri
Rejeki
Bagi
Anda yang ingin mencoba mengembangbiakkan tanaman Sri Rejeki ini, Anda dapat
melakukan perkembangbiakan dengan beberapa hal berikut:
1.
Perkembangbiakan dengan biji
Tanaman
Sri Rejeki ini merupakan tanaman yang dapat menghasilkan biji. Anda hanya perlu
mengupas bijinya dan kemudian letakkan ditempat yang sedikit berangin selama 4
jam. Setelah itu Anda dapat menyemainya di media tanaman yang dapat Anda buat
sendiri menggunakan sekam, pasir dan cocopeat dalam kedalaman maksimal 2 cm
agar tidak terlalu dalam. Anda akan mendapatkan tumbuhan tunas muncul sekitar 4
bulan kemudian setelah persemaian. Anda dapat memindahkannya di pt atau di
lahan yang lebih lebar apabila sudah muncul sekitar 5 helai daun. Siram
menggunakan semprotan tanaman 2 sampai 3 hari agar tidak terlalu basah.
2.
Pengembangbiakan Melalui Stek
Dalam
perkembangbiakan menggunakan metode stek, Anda tidak perlu menunggu sampai Sri
Rejeki ini berbungan dan berbiji, karena Anda hanya memerlukan batangnya saja.
Anda hanya perlu memotong batang Sri Rejeki kira-kira sepanjang 3 mata tunas.
Beberapa sumber mengatakan, bahwa Anda perlu menyelupkan bagian bawah batang
dalam zat yang dapat merangsang tumbuhnya akar. Setelah didiamkan beberapa
saat, Anda dapat menanam potongan batang Sri Rejeki ke dalam media tanam yang
merupakan campuran dari sekam, pasir dan cocopeat. Anda dapat menanam batang
Sri Rejeki dalam konsidi vertikal maupun horizontal.
3.
Pemisahan Anakan
Tanaman
Sri Rejeki biasanya dapat memiliki anakan atau semacam tunas baru yang menempel
pada pangkal tanaman Sri Rejeki induknya. Anda dapat memisahkan dari induknya
ketika anakan Sri Rejeki ini sudah memiliki sekitar 3 daun. Anda hanya perlu
memotong anakan tersebut dengan pisau dan memindahkannya di media tanam yang
telah disiapkan.
Sumber:
- http://caratanam.com/tanaman-sri-rejeki//
- http://manfaat.co.id/manfaat-tanaman-sri-rejeki
- https://nurdgdianah.wordpress.com/2015/07/17/bahaya-racun-sri-rejeki/
No comments:
Post a Comment